Perjalanan Panjang Kopi Gayo: Dari Dataran Tinggi Aceh Menuju Secangkir Kenangan di Kedai Kopi Juhi88
Abahdroid.com - Tidak ada secangkir kopi yang hadir tanpa cerita. Di balik aroma harum dan rasa nikmat kopi yang sering kita nikmati di Kedai Kopi Juhi88, tersimpan kisah perjalanan panjang dari tanah Aceh hingga akhirnya tersaji di meja kedai favorit di Jakarta. Setiap tegukan kopi Gayo adalah perjalanan yang menghubungkan para petani, barista, hingga penikmat kopi di kota metropolitan.
![]() |
Kopi Gayo |
Petualangan kopi Gayo dimulai di dataran tinggi Aceh Tengah,
sebuah kawasan yang terkenal sebagai salah satu penghasil kopi arabika terbaik
di dunia. Dengan ketinggian di atas 1200 meter di atas permukaan laut, tanah
subur Gayo jadi surga bagi tumbuhan kopi. Udara sejuk, kabut tipis setiap pagi,
dan sinar matahari yang pas membuat biji kopi tumbuh perlahan, matang dengan
sempurna, dan menghasilkan karakter rasa yang khas: body tebal, asam rendah,
dan aroma rempah yang menggoda.
Di pagi hari, para petani kopi Gayo sudah siap di ladang.
Dengan semangat yang turun-temurun, mereka memetik hanya buah kopi yang
benar-benar matang. Proses ini bukan kerja mudah—diperlukan ketelitian dan
kesabaran, karena satu pohon kopi bisa menghasilkan biji dengan tingkat
kematangan yang berbeda-beda. Petani memilih satu per satu, memastikan hanya
yang terbaik yang dikumpulkan. Tidak heran, kopi Gayo dikenal sebagai kopi
premium yang punya harga diri tinggi di pasar dunia.
Setelah panen, biji kopi Gayo melewati proses pasca-panen
yang teliti. Biasanya, biji kopi diolah dengan metode semi-washed atau giling
basah, yang menjadi ciri khas kopi Sumatra. Proses ini turut menentukan cita
rasa akhir, memberikan nuansa earthy dan aftertaste bersih di setiap tegukan.
Selanjutnya, biji kopi dijemur di bawah sinar matahari Aceh, dibalik dan
diawasi setiap hari oleh petani hingga kadar airnya pas.
Perjalanan kopi tidak berhenti di sana. Biji kopi terbaik
dari Gayo dikemas rapi, siap melakukan perjalanan ratusan kilometer menuju kota
besar seperti Jakarta. Di sinilah Juhi88 berperan sebagai jembatan antara
kehangatan tanah Gayo dan semangat kaum urban. Kedai Kopi Juhi88 bekerja sama
langsung dengan para petani, mengurangi rantai distribusi, memastikan harga
yang adil, dan menjaga kualitas tetap terjaga dari kebun hingga cangkir.
Sampai di Jakarta, biji kopi Gayo tidak langsung diseduh.
Proses roasting atau sangrai jadi babak baru dalam perjalanannya. Tim roaster
Juhi88 melakukan profiling dengan cermat: biji dipilih dan dipanggang dalam
batch kecil, setiap proses dicatat detail. Tujuannya satu—memaksimalkan potensi
rasa alami kopi Gayo, menjaga aroma rempah, serta menciptakan pengalaman minum
kopi yang berbeda dari kedai lain.
Di balik bar Kedai Kopi Juhi88, barista bukan sekadar
peracik minuman. Mereka adalah “penyambung cerita” antara petani di Gayo dengan
pelanggan di Jakarta. Setiap hari, para barista menyeduh kopi dengan teknik
manual brew seperti V60, Aeropress, hingga espresso untuk menu signature
seperti Gayo Latte. Mereka tidak hanya melayani, tapi juga siap berbagi kisah
tentang kopi yang kamu minum—asal-usulnya, siapa yang menanam, hingga bagaimana
prosesnya dari biji hingga menjadi minuman favoritmu.
Di tengah perjalanan menikmati kopi di Juhi88, kadang aku
suka teringat bahwa secangkir kopi di Jakarta sesungguhnya adalah hasil kerja
keras banyak tangan. Ada harapan dan mimpi petani Aceh yang ikut mengalir dalam
setiap tegukan. Ada pengetahuan dan dedikasi roaster yang menjaga kualitas
tetap maksimal. Ada keramahan barista yang menyempurnakan pengalaman ngopi
di Juhi88 dengan
sapaan hangat dan rekomendasi menu yang pas.
Tidak sedikit pelanggan Juhi88 yang baru pertama kali
mencoba kopi Gayo langsung jatuh cinta pada rasanya. Mereka heran kenapa kopi
di sini terasa lebih “hidup” dan tidak membuat perut sakit atau asam lambung
naik. Jawabannya, karena proses perjalanan kopi Gayo dijaga dari awal—dari
kebun hingga ke cangkirmu. Banyak pelanggan juga tertarik dengan cerita para
petani Gayo dan mulai menghargai secangkir kopi bukan cuma sebagai minuman,
tapi sebagai hasil budaya dan kerja sama antar daerah.
Kedai Kopi Juhi88 selalu berusaha menjaga transparansi
proses. Melalui Kedai Kopi
Juhi88, mereka rutin membagikan kisah perjalanan kopi, profil petani,
hingga tips menyeduh kopi Gayo di rumah. Hal ini membuat pelanggan semakin
dekat dengan kopi yang mereka minum, dan ikut merasa punya peran dalam
mendukung petani Indonesia.
Kisah perjalanan kopi Gayo dari Aceh ke Jakarta adalah bukti
bahwa secangkir kopi bisa menjadi jembatan budaya, ekonomi, bahkan
persahabatan. Dari alam Aceh yang subur, melewati tangan-tangan penuh dedikasi,
hingga akhirnya tersaji hangat di meja Juhi88, setiap perjalanan membawa cerita
baru. Tidak berlebihan jika setiap kali menikmati kopi di Juhi88, kamu akan
merasakan bahwa kopi bukan cuma soal rasa, tapi juga perjalanan, perjuangan,
dan kebersamaan.
Maka, saat kamu duduk santai di Kedai Kopi Juhi88, sembari
menyeruput kopi Gayo Aceh yang harum, ingatlah bahwa ada perjalanan panjang
yang sudah dilalui biji kopi itu. Perjalanan yang tidak hanya mempertemukan
tanah Gayo dan Jakarta, tetapi juga membangun cerita-cerita indah tentang cinta
pada kopi dan cinta pada tanah air.